JBI | JAMBI –  Tim H Abdul Rahman (HAR), membantah bahwa HAR terlibat dalam kasus dugaan asusila oleh Hairan. Berikut penjelasan dan kronologi kasus ini oleh tim HAR, Jauhari.

Rilis pers dari Jauhari menerangkan bahwa Hairan dan N, sudah lebih dulu kenal. Bahkan, Hairan dan N telah melakukan beberapa kali pertemuan baik di Jakarta maupun di Jambi.

“Jadi kalau dibilang HAR yang lebih dulu memperkenalkan Hairan dan Ibu N, itu salah besar,” ungkap Jauhari, kepada media, Senin (22/7/2024).

Kronologisnya, sambung Jauhari, Hairan dan N diperkenalkan pertama kali oleh AY. Lewat AY ini, H dan N dipertemukan beberapa kali sampai akhirnya bertemu HAR dan timnya.

N ialah investor yang ingin membantu Calon Kepala Daerah (Cakada) di Jambi. Tak hanya dengan Hairan, N juga diperkenalkan oleh AY dengan beberapa Cakada lain.

Baca juga:  Sepupu Koruptor Zola Jadi Wakil Maulana, Pengamat : "Berkaca" Dulu, Biar Masyarakat yang Menilai

“AY yang bawa N ke Jambi. H dan N sudah beberapa kali bertemu sampai akhirnya dipertemukan di Jambi dengan Pak Haji (sapaan akrab H Abdul Rahman, red),” tegasnya.

Jadi, dipertegasnya, nukan HAR yang memperkenalkan H dengan N. Melainkan sosok berinisial AY.

Setelah pertemuan di Jambi, sewaktu itu acara makan makan, HAR tak terlibat lagi dengan H dan N. Ia sama sekali tak tahu menahu soal hubungan pribadi H dan N.

“Jadi bisa dipastikan, HAR tak tahu menahu soal urusan pribadi H dan N,” jabar Jauhari.

Sementara, soal HAR dituduh memfasilitasi terjadinya asusila itu, juga dibantah oleh Jauhari.

“Cerita sebenarnya begini, ketika diundang ke Jambi melalui AY, Ibu N ini minta HAR yang memfasilitasi karena ia posisinya investor. Jadi yang minta difasilitasi di Jambi itu ya, Ibu N itu sendiri. Fasilitasi sebatas untuk membahas pendanaan, bukan untuk yang lain,” jelasnya, lagi.

Baca juga:  Fasha Efek di Pilwako Jambi 2024 (1), Pengamat : Sudah Terbukti Kuat dan Menang

Jadi, mulai dari pertemuan sampai fasilitasi hingga terjadi dugaan kasus asusila oleh H tersebut, semua banyak miss informasi di media.

“Makanya kami terangkan supaya masyarakat paham posisi Pak Haji di kasus ini,” tutupnya.(*)