JBI | JAMBI – Diza akhirnya menjadi wakilnya Maulana di Pemilihan Walikota Jambi (Pilwako Jambi) 2024. Pasangan ini tak lepas dari pengamatan dan perhatian publik Kota Jambi.

Nasroel Yasier, seorang pengamat politik dan sosial Jambi mengatakan, Maulana-Diza ini sah sah saja asal memenuhi syarat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kalau sudah sesuai aturan, ya, sah sah saja Diza jadi wakilnya Maulana,” ungkap Datuk -sapaan akrab Nasroel Yasier-, kepada media, Rabu (31/7/2024).

Meski begitu, ia menyarankan agar seluruh kandidat Pilwako Jambi 2024, termasuk Maulana-Diza, mestinya “berkaca” dulu sebelum maju di Pilwako.

“Terlepas dari SARA (suku agama ras dan antar golongan, red), semua kandidat harusnya berkaca dulu, untuk evaluasi diri. Mampu tidak memimpin Kota Jambi lima tahun ke depan ini,” jabar Datuk.

Baca juga:  Strategi Jitu H Abdul Rahman-Andi Muhammad Guntur Saat Deklarasi

Evaluasi diri itu mencakup berbagai hal. Mulai dari pengalaman, niat, juga kemampuann diri sendiri.

“Intinya itu, evaluasi diri. Berikutnya masyarakat yang menilai. Apalagi masyarakat Kota Jambi ini cerdas cerdas,” tambah Datuk.

Selain itu, soal latar belakang, seperti keturunan orang India, daerah asal Riau dan daerah asal Palembang, sekaranng itu sudah tidak penting lagi. Yang penting, mampu apa tidak memajukan Kota Jambi ke depan.

Ditanya soal Diza yang merupakan sepupu Zumi Zola, mantan narapidana koruptor kasus korupsi suap RAPBD Jambi, Datuk menjawab diplomatis.

“Ya, termasuk itu. Tapi, lagi lagi kita serahkan penilaian sebenarnya ke warga Kota Jambi,” tutupnya.(*)

Sumber : Jambikata.com