JBI | YOGYAKARTA – Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Pelantikan Badan Pengurus Wilayah (BPW) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) digelar pada Selasa, 3 Desember 2024, di Hotel Kalya, Yogyakarta. Muswil kali ini mengusung tema “Menatap Peluang Usaha dan Bisnis D.I. Yogyakarta di Era Society 5.0,”.

Acara ini sekaligus menjadi momentum penting bagi pelaku usaha dan anggota KAHMI untuk berkumpul, berdiskusi sekaligus merumuskan langkah strategis dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan regional, di antaranya H. Kamrussamad, Ph.D., Ketua Umum BPP HIPKA; Ahmad Muntaha, Sekretaris Jenderal BPP HIPKA, Dr.Zamzam Affandi M.Ag, Ph.D., Presidium MW KAHMI DIY, Munazar, M.Psi., sebagai Caretaker BPW HIPKA DIY, Ibrahim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY , Eko Yunianto, Kepala OJK Provinsi DIY , Evi Martiani, Kepala Bank Mandiri Cabang Yogyakarta, serta John Sarjono, Regional CEO RO Bank BRI Yogyakarta.

Baca juga:  DAHSYAT! Video Lengkap Deklarasi H Abdul Rahman - Andi Muhammad Guntur untuk Pilwako Jambi 2024

Muswil yang berlangsung khidmat ini menghasilkan keputusan yg penting di mana Munazar dipastikan terpilih sebagai Ketua BPW HIPKA DIY. Dalam sambutannya, Munazar menekankan pentingnya kolaborasi untuk membangun ekosistem bisnis yg unggul dan berkelanjutan di Yogyakarta.

“Tentu kita semua berharap HIPKA DIY dapat menjadi motor penggerak yang menghubungkan para pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah untuk menciptakan inovasi dan membuka peluang baru di era baru ini, era society 5.0. Inilah momentum yg tepat untuk kita manfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing,” ujar Munazar.

Ketua Umum BPP HIPKA, H. Kamrussamad, dalam pidato singkatnya menegaskan peran strategis Yogyakarta sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga:  Jalan Hancur Dibiarkan Romi, Warga Tanjabtim: Kami Bukan Pengemis

“Yogyakarta memiliki potensi besar dalam sektor pendidikan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Melalui HIPKA, kita ingin mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda yang inovatif dan tidak hanya pada level lokal, tetapi mampu bersaing di tingkat global. Muswil ini adalah awal dari upaya kita untuk merumuskan strategi bisnis yg relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkap Kamrussamad.

Agenda Muswil ini sekaligus menghadirkan diskusi panel yang membahas tantangan dan peluang bisnis di era digital, dengan fokus pada penerapan teknologi untuk mendukung pertumbuhan usaha. Para pembicara berbagi perspektif dan pengalaman mereka0 dalam menghadapi disrupsi digital serta pentingnya adaptasi di era Society 5.0.(*)