Arie Suryanto, Pengamat sekaligus Aktivis Tanjabtim
JBI | TANJAB TIMUR – Selaku pengamat yang juga aktivis di Tanjung Jabung Timur merasa Prihatin sekali melihat nasib negeri ini, penulis mempertanyakan program dimana bantuan alat berat/exavator yang ada di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, seperti apa kondisinya zaman Romi Hariyanto?
Padahal bantuan Exavator di era pemerintahan Zumi Zola sebagai Bupati, tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bukankah pembelian Exavator tersebut bersumber dari uang rakyat?, tapi kenapa alat tersebut dibiarkan rusak terbengkalai tanpa ada perbaikan, bahkan sudah ada yang ringsek.
Harus diakui bahwa Zumi Zola sangat piawai membuat kebijakan pembangunan yang pro rakyat melalui Visi – Misi Samudera telah memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan itu harus diakui, meskipun beliau hanya memimpin 4,5 tahun setelah dirinya maju sebagai calon Gubernur Jambi tahun 2015 yang lalu.
Penulis harus mengakui juga secara objektif, bahwa selama sepuluh tahun terakhir ini kondisi real saat ini, menurutnya adalah bentuk kemunduran, akibat gagal melahirkan kebijakan pro rakyat.
Di tengah kondisi yang sangat memprihatinkan justru pembangunan Arena Sirkuit Zabaq yang lebih di kedepankan, padahal sejumlah sarana dan prasarana lebih di butuhkan masyarakat, kenyataannya kurang mendapat respon dengan alasan keterbatasan dan kemampuan anggaran APBD.
Anehnya lagi, rencana pembangunan Sirkuit tersebut tidak pernah di bahas maupun diusulkan melalui Musrenbang. Bahkan Rencana Pembangunan Arena Sirkuit, awalnya diusulkan melalui anggaran pusat, pada Kementerian Pemuda dan Olahraga, namun entah kenapa justru program usulan tersebut tidak di temukan di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Padahal sejumlah sarana dan prasarana, seperti infrastruktur jalan dan jembatan, kebutuhan air bersih, Perbaikan Pustu Desa Simpang Datuk kondisinya sudah benar-benar hancur, Alih Fungsi Lahan LP2B seluas 17.000 hektas terus terdegradasi, Pengadaan Kenderaan Ambulance di sejumlah Puskesmas kondisinya sudah banyak yang tidak layak, justru membiarkan masyarakat nya menjerit dengan alasan keterbatasan dan kemampuan anggaran APBD.
Sementara pembangunan Arena Sirkuit Muara Sabak tetap saja dianggarkan untuk dibangun. Istilah keterbatasan dan kemampuan anggaran hanya sebatas jawaban klasik sebagai bentuk pembohongan terhadap masyarakat.
Kembali di era pemerintahan Zumi Zola yang awalnya tidak begitu memahami dan mengenal wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara menyeluruh, namun justru beliau mampu membuat program-program yang sangat menyentuh masyarakat?.
Apakah dengan memahami dan menguasai wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, maka hal tersebut dapat dijadikan jaminan. Penulis mengajak untuk melihat apa saja yang sudah di bangun selama 10 tahun Romi memimpin Tanjabtim ini, bahkan sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua DPRD selama tiga periode, tentunya masyarakat saja yang menilai sendiri.
Menurut pandangan penulis, bahwa selama Zumi Zola memimpin Tanjung Jabung Timur, banyak kebijakan pembangunan beliau yang dapat dirasakan oleh masyarakat, artinya beliau lebih piawai menempatkan diri dan sangat paham sekali tentang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Sepanjang sejarah berdirinya Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang saat ini sudah memasuki 24 tahun, sejumlah Kebijakan Pembangunan Zumi Zola benar-benar dirasakan oleh masyarakat diantaranya :
- Santunan Kematian
- Penyelesaian Sengketa Lahan
- Penyegelan Sumur Minyak Fiktik Petrochina sebanyak 21 Sumur.
- Perda Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Lahan Pangan Pertanian (LP2B).seluas 17.000 hektar,
- Gertak Tanpa Dusta (Gerakan Tanam Serentak Panen Dua Kali Setahun,
- Bantuan Pompong, jaring dan Alat Tangkap,
- Bantuan Exavator di setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur
- Perbaikan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan dan itu telah beliau buktikan dengan membangun jalan di Kecamatan Dendan.
Program-program kebijakan pembangunan seperti inilah yang sebenarnya di butuhkan oleh masyarakat, sehingga ðengan demikian diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dengan adanya kondisi Bantuan Exavator yang ada di sejumlah Kecamatan yang mengalami kerusakan, maka mau tidak mau masyarakat petani pemilik lahan pertanian ataupun perkebunan harus menyewa alat exavator, bahkan untuk memperbaiki saluran irigasi justru menggunakan Dana Desa dan ketika kegiatan tersebut tidak tercover akibat minimnya anggaran, justru di bebankan kepada masyarakat.
Penulis harus berbicara fakta, bahwa belum tentu orang yang tidak paham dengan daerah Tanjab Timur dinilai tidak akan mampu, tapi yang terpenting adalah etikat baik serta komitmen kuat dalam membangun dan memajukan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan berpikir visioner, Cerdas dan kreatif dalam memahami setiap persoalan di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung. Jadikanlah orang yang pernah berbuat baik sebagai inspirator sebagai Mentor yang hasilnya telah dinikmati oleh masyarakat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.