JBI | JAMBI – Fasha efek di Pilwako Jambi 2024 sudah terbukti kuat. Sedangkan Maulana efek, dinilai lemah dan terbukti pernah kalah di Pilwako Jambi tahun 2013.

Seorang pengamat politik Jambi, Dr Dedek Kusnadi menilai, Maulana itu kalau tidak ikut Fasha, tak mungkin bisa jadi Wakil Walikota Jambi.

Penilaian ini berdasar Pilwako Jambi tahun 2013 lalu. Ketika Sum Indra berpasangan dengan Maulana, mereka dikalahkan oleh Sy Fasha-Abdullah Sani.

“Kita ini bicara fakta. Analisanya berdasar realita. Kapan Maulana menang karena dia sendiri? Maulana efek itu bentuknya seperti apa kalau tidak cuma ikutan orang lain?” jabar Dr Dedek.

Selain itu, kalau Maulana berharap Hazrin efek, lihat dulu track recordnya. Hazrin dinilainya sebagai pemain belakang layar, hanya orang orang tertentu yang mengenal Hazrin yang Bapaknya Diza itu.

Baca juga:  Jika Haris-Sani Netral di Pilwako Jambi, H Abdul Rahman Lebih Diuntungkan

“Hazrin juga lemah efeknya, buktinya ketika Sum Indra-Maulana dengan Hazrin di belakangnya pada Pilwako 2013, kan kalah lawan Fasha-Abdullah Sani. Fakta ini tidak bisa dibantah lagi,” jelasnya.

Lalu Maulana berharap efek dari siapa lagi? Kalau Hazrin dan Diza efeknya lemah.

“O kalau berharap efek dari Haris-Sani, sama saja dengan mimpi. Haris-Sani butuh semua kekuatan di Kota Jambi ini. Besar kemungkinan akan netral di Kota Jambi supaya semua mendukung mereka berdua,” jabarnya.

Termasuk Fasha efek, dinilainya sangat besar pengaruhnya bagi Haris-Sani di Pilgub Jambi 2024.

“Makanya Haris-Sani akan berhati hati, dan lebih baik netral di Pilwako Jambi kalau tak mau kehilangan Fasha efek,” tandasnya.(*)

Baca juga:  Warga Mendahara: Jalan kami Bagus tanpa Bantuan Bupati dan Pemerintah Tanjab Timur

Sumber : Jambiseru.com